
Berita terkini, Anak Agung Gde Mayun, SH (lahir di Gianyar, Bali, 6 Oktober 1960; umur 60 tahun), adalah Wakil Bupati Gianyar terpilih periode 2018-2023. Sebelumnya Gde Mayun menjabat sebagai Kepala Seksi di Pemda Kota Denpasar dari 2000-2013.[1]
Berikut ini adalah visi dan misi dari kepemimpinan Anak Agung Gde Mayun sebagai wakil Bupati Ginyanyar Bali:
Misi pertama, menciptakan pertanian yg produktif, efektif & mandiri. Dalam 2 tahun, ini diwujudkan menggunakan menggunakan ditetapkannya Peraturan Daerah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yg adalah suatu pondasi buat melindungi huma pertanian pada Kabupaten Gianyar. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini nantinya huma pertanian yg termasuk pada LP2B akan menerima subsidi asal berdasarkan pemerintah, berbentuk pupuk, bibit & lainnya buat mendukung pertanian. Dalam 2 th. ini Kabupaten Gianyar telah menyatakan diri Berdaulat Pangan, ini dari knowledge bahwa Kabupaten Gianyar bisa surplus 40.000 Ton beras pada setahun & bisa 2,6 kali atau tiga kali pada setahun buat bercocok tanam menggunakan menggunakan luas tanam pada atas 80%. Selain itu, termasuk telah dicanangkan PUSPA AMAN (Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri & Nyaman) yg miliki prinsip Integrasi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yg bisa hadiah pemangku keperluan lintas sektor buat mewujudkan kedaulatan pangan & berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi penduduk pedesaan.
Misi Kedua, menciptakan pariwisata yg inklusif & berbasis budaya. Diwujudkan menggunakan menggunakan menciptakan pondasi pariwisata, infrastuktur yg baik agar bisa mewujudkan desa-desa wisata, yg selagi ini telah dikukuhkan 24 desa menjadi Desa Wisata. Ini bertujuan mensejahterakan penduduk desa, memajukan usaha mini & mikro, melindungi rutinitas & kearifan lokal desa tadi & tentu saja buat menggerakkan sektor perekonomian penduduk pada desa. Selain itu, diterapkan kebijakan peningkatan mutu manajemen obyek wisata pada Kabupaten Gianyar yg dikelola sang Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar menggunakan menggunakan mengadopsi teknologi informasi. Penerapan sistem baru ini diterapkan pada obyek wisata Tirta Empul agar sekarang Tirta Empul menjadi nir sahih satu asal penghasilan tertinggi asal berdasarkan retribusi pariwisata.
Misi Ketiga, menaikkan perkembangan ekonomi yang memiliki kwalitas berwawasan lingkungan. Diwujudkan dengan mendirikan pasar umum Sukawati dengan dana 200 miliar lebih, Pasar Umum Gianyar dengan dana 250 miliar. Pembangunan pasar punya tujuan mobilisasi roda perekonomian di Kabupaten Gianyar, dan supaya tidak kalah saing dengan pasar modern. Selain pembangunan pasar, Kabupaten Gianyar terhitung telah memiliki pembangunan Air Minum Dalam Kemasan yang terbesar di Bali. Ini dikehendaki menjadi sumber mata pencarian baru untuk menaikkan ekonomi di Kabupaten Gianyar yang selama ini hanya tertumpu di sektor pariwisata. PAD dari Air Minum Dalam Kemasan berikut nantinya akan dimanfaatkan salah satunya sebagai sumber dukungan dukungan sosial untuk masyarakat tidak cukup bisa di Kabupaten Gianyar. Selain itu, Kabupaten Gianyar berhasil menjadi tuan tempat tinggal piala dunia U-20 th. 2021, ini akan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Kabupaten Gianyar th. 2021 dan ini telah diwujudkan terhitung dengan renovasi Stadion Dipta dengan nilai 200 Miliar lebih dari dana APBN terhadap th. 2020.
Misi Keempat, mengembangkan SDM yang berintegritas dan berdaya saing tinggi. Ini diwujudkan dengan membangun sekolah Paud, TK, SD, dan SMP Hindu. Pembangunan gedung-gedung sekolah yang memiliki standar internasional supaya anak-anak nyaman dan safe belajar di sekolah. Juga dikerjakan pelatihan dan peningkatan kebolehan kerja, baik lewat penguatan PKK oleh tim penggerak PKK maupun pelatihan keterampilan lainnya oleh OPD terkait.
Misi Kelima, mewujudkan penguatan desa rutinitas yang Bersandar terhadap nilai-nilai adat, budaya dan Agama Hindu. Desa Adat sebagai garda penjaga kebudayaan Bali ikut menjadi perhatian utama Pembangunan Kabupaten Gianyar yang dikembangkan dan dikuatkan. Penguatan dikerjakan dengan revitalisasi wantilan pura ataupun balai banjar, pembangunan kantor Majelis Desa Adat Kabupaten Gianyar, dukungan kepada sekaa gong, jaminan kesegaran untuk para seniman, sulinggih, dukungan upacara ngaben, bantuan-bantuan pelaksanaan “karya“ dan yang menjadi terobosan terakhir adalah pemeliharaan benda-benda sakral “Ngodakin Tapakan Ida Betara”.
Misi Keenam, menaikkan jumlah dan mutu pelayanan publik. Ini diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur layaknya taman kota yang dipercantik, lapangan Astina Gianyar yang dibikin dengan sarana pendukung yang baik untuk memberikan ruang publik, pembangunan tempat tinggal sakit baru di Payangan dan revitalisasi tempat tinggal sakit Sanjiwani Gianyar dengan anggaran 300 Miliar. Pembangunan Puspem Payangan yang dikehendaki bisa menjadi perumpamaan kecamatan lain di dalam memberikan kemudahan pelayanan terhadap masyarakat, pembangunan dan penataan jalan, modernisasi sarana dengan mengfungsikan teknologi Info sesuai dengan proses pemerintahan berbasis elektronik dan lain-lainnya.
Ia menikah dengan Ida Ayu Diana Dewi dan dikaruniai dua orang anak, Anak Agung Gde Agung Brahmantha dan Anak Agung Istri Agung Pramidewi